Alhamdulillah segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah, atas segala nikmat dan karunia yang diberikan kepada kita tiada henti.
Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada uswah dan qudwah kita nabi Muhammad saw., keluarganya, para sahabatnya dan ummatnya yang istiqomah memegang teguh ajarannya sampai akhir zaman.
Allah bangga dan sangat mengapresiasi hamba-hamba-Nya yang senantiasa berdakwah mengajak kepada kebenaran dan kebaikan. Sebagaimana ditegaskan dalam Firman Allah,
وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِمَّنْ دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ)[فصلت:33]
“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh dan berkata, “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri?” (Fushshilat:33)
Allah swt menegaskan bahwa perkataan yang paling baik adalah perkataan para dai (juru dakwah), karena kata-kata dan ucapan mereka mengandung kebaikan, kata-kata positif, motivasi dan pencerahan, ajakan kepada kebenaran, kalimat-kalimat thayyibah, mereka tidak berkata kecuali tentang kebenaran. Setiap kalimat yang mereka ucapkan semata untuk menyebarkan kebaikan, dan kedamaian bagi manusia.
Saat ini kita hidup di zaman penuh tantangan, kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan sangat positif, tetapi keika tidak dilandasi dengan keimanan dan akhlak yang baik, maka kemajuan teknologi akan menimbulkan dampak negatif, lihat bagaimana dampak internet dan media sosial, terutama untuk anak-anak dan generasi muda, tangan-tangan kebatilan bekerja keras untuk merusak tatanan sosial melalui berbagai media. Sehingga dapat mengikis dan melemahkan aqidah Ummat Islam, merusak akhlak dan moral, generasi muda terancam dengan berbagai tontonan dan tuntunan yang negatif. Budaya kita yang baik tercemari dengan budaya-budaya yang merusak, seperti budaya pornografi, pergaulan bebas dll,. Masa depan generasi muda dirusak dengan narkoba dan minuman keras, tatanan keluarga yang merupakan instrumen penting dalam sebuah msyarakat juga ikut rusak, angka perceraian meningkat, hubungan suami istri, anak dengan orang tua menjadi tidak harmonis karena pengaruh lingkungan yang negatif.
Para Da’i dituntut untuk mampu mengisi ruang-ruang dunia maya melalui jaringan media sosial berupa website, twitter, facebook, instagram, tiktok dll. Saya sangat mengapresiasi inovasi yang dilakukan oleh PD. IKADI Kab. Cianjur untuk mengisi dakwah melalui website, semoga akan lebih masif lagi dalam menebarkan nilai-nilai dakwah melalui website. Mari kita jadikan dakwah sebagai sebuah gerakan, untuk mengajak kepada kebaikan, memberikan pencerahan, memberikan motivasi, melalui berbagai bidang dan berbagai lini, melalui media sosial, bidang pendidikan, sosial, budaya, ekonomi dll.